[JunYeon] ARE YOU ….???

14 Jun

Author : YeoJun (me) n HyunMae (mayyang jojoba)

Cast :

-Kim Hyung Jun

– Han JiYeon  OC

– all member ss501

Genre : author gak mudeng, terserah reader :p

Lenght :  OneShoot

Rating : PG 15

DisClaimer : semua cast cuma minjem kecuali hyung jun. dia milik author 😀

cerita juga murni dari pemikiran author, so jangan ada yang PLAGIAT !!

oh ya, cerita ini pernah di post di FB author jadi jangan berfikiran kalau author memplagiat. OK?

Jam 06.10 Hyung jun suadah sampai disekolah. Hari ini ia sengaja berangkat pagi, karena sedang dilanda banyak masalah. Ia tak tau kemana harus melariakan diri, dan akhirnya ia melarikan diri disekolah. Berangkat paling pagi dan pulang paling akhir.

Hyung jun menempatkan motornya di parkiran sekolah. Ia kemudian berjalan menyusuri koridor sekolah. Sekolah masih sepi, hanya ada tukang kebun yang dilihatnya sedang menyapu halaman. Hyung jun menuju ketaman belakang kelasnya. Hyung jun sangat  terkejut saat melihat ke bangku taman, ternyata sudah ada seorang siswi yeoja yang datang. Hyung jun pun menghampirinya, karena wajahnya asing dan baru dilihatnya.

“Annyeong” sapa hyung jun sambil duduk disamping yeoja itu. Hawa dingin yang hyung jun rasakan, tak dihiraukannya

“Annyeong” balas yeoja itu datar

“Kamu anak baru?” tanya hyung jun lagi

“emm.. ne” lagi lagi jawabannya datar

“Siapa namamu? Aku Hyung Jun ”

“Jiyeon, Han  Jiyeon”

“Kok berangkat pagi banget?”

“iya, kamu juga kenapa berangkat pagi?”

“Aku lagi banyak masalah akhir-akhir ini dan gak tau harus pergi kemana” jelas hyung jun dengan tampang sedihnya

“Masalah keluarga?” tanya jiyeon. Hyung jun mengangguk pelan. Ia pun melanjutkan

“kamu kelas berapa?”

“kelas 3D. Eh aku masuk kelas dulu ya” jiyeon bangkit dari tempat duduknya.

“chamkaman, jebal, tentang ceritaku tadi jangan di bicarain sama temen2 kamu ya?” Pinta Hyung jun

“ iya, tenang aja. Kamu bisa cerita sama aku kapan saja, aku gak akan ngebocorin ke temen-temen aku” balas Jiyeon tersenyum.

“gomawo, mulai sekarang kita temenan ya?” Hyung jun mengulurkan tanganya kepada Jiyeon.

“ok, Junnie-ah” Jiyeon menjabat tangan Hyung jun. Sedetik kemudian Jiyeon pergi meninggalkan Hyung jun sendiri di taman.  ‘Aneh, kenapa tangan Jiyeon Dingin banget ya, terus mukanya juga pucat. Jadi wajah cantiknya gak kelihatan deh hehe’

Hyung jun berjalan mengikuti Jiyeon, saat tiba di depan kelas, Jiyeon menoleh kearah Hyung jun. Yah di ketahuan sedang menguntit Jiyeon. Untuk menghilangkan kecurigaan Jiyeon, Hyung jun tersenyum sambil melambaikan tangannya. Jiyeon membalas dengan senyuman dan segera masuk ke kelasnya. Hyung jun berbalik untuk meninggalkan kelas Jiyeon, baru beberapa langkah, tukang kebun menghampiri Hyung jun.

“annyeong ahjussi” sapa hyung jun sambil membungkukan badan.

“annyeong, oh ya ngapain kamu tadi di taman?” tanya tukang kebun itu dengan tiba-tiba.

“anio, Cuma ngobrol sama temen” jawab hyung jun dengan senyum yang memperlihatkan gigi putihnya.

“Hati-hati ya” balas tukang kebun itu lalu pergi. Hyung Jun menatap ahjussi itu dengan tampang bingungnya ‘Apa sih maksud ahjussi itu, ada-ada saja’

 

Istirahat pun  tiba, Hyung Jun bersama sahabatnya- sahabatnya ke kantin, dan melewati kelas 3D. Hyung jun melihat sebentar kedalam kelas itu, tapi ia tidak melihat JiYeon. Hyung jun segera menuju kantin. Di kantin ternyata ada JiYeon. Hyung Jun yang melihatnya tersenyum, JiYeon membalas dengan senyuman juga.

“Heh bayi, kamu gila ya? Tanya Jungmin teman Hyung jun.

“Anio, aku senyum sama temen aku  bodoh” balas hyung Jun

“Nuguya?” Young Saeng angkat bicara.

“chingu baru ku. Dia cantik banget”

“Cie bayi kita sudah besar ya, sudah tau yeoja cantik” ledek Kyu Jong diikuti tawa dari teman-temannya.

“ya…” teriak hyung jun frustasi karena digoda teman-temannya. Ia pun  berlari menghindari teman-temannya karena malu.

***

Pulang sekolah, Hyung jun tidak langsung pulang kerumah. Ia menyuruh temen- temennya pulang duluan dengan alasan ia ada tugas piket. Tempat yang ia tuju pertama kali adalah taman belakang kelasnya untuk memnenangkan diri. Di sana ia melihat JiYeon sedang duduk. Hyung Jun langsung menghampirinya. Sudah 2 jam lebih Hyung Jun bercerita tentang keluarganya ke JiYeon, dan JiYeon mendengarkannya dengan senang hati.

Hari semakin sore, Hyung Jun berniat untuk pulang. Ia mengajak JiYeon pulang bersama tapi Jiyeon menolaknya dengan alasan ia menunggu dijemput oleh appanya.

Hyung Jun mengangguk dan segera pulang, sebelum meninggalkan tempat itu, Hyung Jun menyempatkan melambaikan tangan ke JiYeon.

Malam harinya  Hyung Jun  melamun dikamarnya. Karena bosan, ia membuka jendela kamarnya untuk melihat pemandangan di luar. Tak sengaja ekor matanya melihat seorang yeoja berdiri di depan gerbang rumahnya. Ia yakin kalo itu JiYeon. Hyung Jun turun dengan tergesa-gesa  untuk menemui JiYeon. Hyun Joong kakak Hyung Jun pun heran melihat tingkah dongsaengnya yang tampak bersemangat  ‘ada apa dengan bocah itu, tidak biasanya’

“JiYeon-ah, kenapa kamu ada disini?”

“Iya, aku kangen sama kamu” JiYeon tersenyum malu. Begitupun dengan Hyung Jun, wajahnya seperti kepiting rebus sekarang.

“Oh.. ayo masuk” ajak Hyung Jun

“anio, aku Cuma sebentar kok soalnya aku mau kerumah temen” tolak JiYeon

Lalu mereka pun mengobrol. Mereka bercanda dan tertawa Hyung Jun merasa nyaman di samping JiYeon.

Dari jauh, Hyun Joong merasa aneh dengan dongsaengnya itu. ‘Bocah itu kenapa lagi’

Melihat Hyung Jun yang akan masuk rumah, Hyun Joong buru –buru bersembunyi. Ketika masuk rumah, raut wajah Hyung Jun terlihat sangat Happy dan itu tambah membuat Hyun Joong makin curiga.

“Hey Hyung Jun-ah kamu sakit hah?” tanya Hyun Joong

“eh hyung. Ani hyung malahan aku seneng banget” jawab Hyung Jun dengan senyum gajenya *maklum reader baby memang agak2 sarap #dilempar sepatu*

“Tapi kenapa kamu tertawa-tertawa sendiri tadi?”

“aku lagi bercanda sama temen tadi. Hyung tadi liat kan? Menurut hyung dia cantik tidak?”

Hyun joong yang mendengar ucapan dongsaengnya itu pun semakin mengerutkan dahinya. Ia semakin bingung dengan kelakuan dongsaengnya yang menurutnya aneh. Belum sempat hyun melontarkan pertanyaan lagi, Hyung Jun sudah meninggalkannya.

Hyung Jun berangkat sekolah seperti biasanya, pagi –pagi sekali. Segera ia berjalan menuju taman belakang kelasnya.  Setiap pagi dan pulang sekolah, mereka selalu bertemu. Tak jarang juga JiYeon selalu datang kerumah Hyung Jun.

Tapi yang jadi pertanyaan Hyung Jun, JiYeon selalu merahasiakan identitasnya.

OK  fine ! Ia tidak mempermasalahkannya, tidak perduli siapa JiYeon. Yang penting Hyung Jun merasa nyaman bersama JiYeon.

“Hyung Jun-ah kenapa kamu mau temenan sama aku?” tanya JiYeon membuyarkan lamunan Hyung Jun.

“ karena kamu baik, terus kamu juga cantik” Hyung Jun terlihat salah tingkah ketika ia mengucapkan kata ‘cantik’ JiYeon tersenyum.

“tapi kamu kan gak tau identitasku? Apa tidak apa-apa?”

“Aku gak perduli, yang pasti sekarang kamu temen aku”

Hyung jun pulang sekolah dengan berjalan kaki,karena motornya sedang di bengkel dan hyung joong tidak sempat menjemput karena sibuk kuliah.

tiba-tiba dari arah berlawanan ada sebuah motor yang melaju dengan kecepatan tinggi dan menyerempet hyun jun. Hyun jun pun tergeletak tak berdaya di jalan,untnugnya jiyeon mengikuti hyun jun saat pulang,sehingga jiyeon membawanya ke rumah sakit.

Hyun joong yang mendengar kejadian yang menimpa adiknya, segera menelfon orang tuanya yg sedang berada di luar negri. Segera hyun joong menyambar kunci mobilnya untuk krumah sakit.

Saat hyun jun membuka mata.dia melihat jiyeon sedang tersenyum manis kearahnya.

“ji-yeon” lirih hyun jun.

“bagaimana keadaanmu?” tanya jiyeon sambil membelai rambut hyung jun.

“apa kau yang sudak membawaku ke rumahsakit?”

“ne…”

“gomawo”

Datanglah hyun joong.denganterburu-buru dia segera menghampir adiknya yang terbaring.

“bagaimana keadaanmu?” tanya hyun joong.

“aku baik-baik sja hyung!” jawab hyun jun “untung ada temanku yang segera mebawaku kesini!” lanjutnya.

“siapa?” tanya hyun joong.

“itu di….!” hyun jun menunjuk kearah belakang hyun joong. Hyun jun  menghentikan ucapanya ketika dia tidak lagi meliat jiyeon di belakang hyung joong.  Hyun joong menoleh kebelakang,dan dia tidak melihat siapapun.

“mana?” tanya hyung joong.

‘mana dia?’

“aah  hyung mungkin dia sedang keluar mencari minum,nanti dia juga kembali!”

“oooh.ya sudah!”

Malam harinya hyun joong menemani dongsaeng nya di rumah sakit,tapi hyung jun tidak bisa tidur,ia memikirkan ji yeon yang tadi siang menghilang tanpa pamit.

“tidurla,sudah malam!” perintah hyun joong.

“hyung tidur dulu saja,aku belum mengantuk!”

“ya sudah.aku tidur dulu.jangan bergadang sampe malam,kmu masih sakit!”

Hyung joong pun sudah terlelap.tetapi  hyun jun belum juga dapat memejamkan matanya. Ketika hyung jun mencoba untuk memjamkan matanya,ada seseorang yang membelai rambutnya. Hyun jun kaget dan membuka matanya,dia melihat ji yeon tengah berdiri sambil tersenyum di sampingnya.

“jiyeon,kau darimana?” tanya hyung jun terkejut.

“aku keluar sebentar!” jawab jiyeon sembari membelai rambut hyung jun dengan lembut,lalu hyung jun meraih tangan ji yeon,dan menaruh di atas dadanya.

“tolong jangan tinggalin aku ya!” pinta hyung jun memasang wajah melasnya.

“ne…aku gak akan meninggalkanmu,aku akan tetap di sini!” ujar ji yeon dengan mengelus dada hyung jun.

“gomawo…!” kata hyungjun tampak bahagia.

“ini sudah malam,cepat tidur!” ji yeon menyelimuti hyung jun.

“oke…tapi kau harus tetap disini!” pinta hyunjjun. ae

Ji yeon  hanya mengangguk sambil tersenyum manis.

Keesokan harinya hyung jun bangun tidur dengan perasaan bahagia karena menemukan ke dua orang tuanya sudah berada di sampingnya. Hyun joong pun juga turut behagia. Merekapun melepas kerinduan dan memperbaiki keadaan yang sebelumnya renggang. Orang tua  mereka meminta maaf karena sering meninggalkan mereka, hyung jun pun merengek rengek meminta mereka tetap tinggal dan jangan sering sering pergi keluar negeri. Krena yang meminta adalah anak kesayangan mereka hyung jun sebagai anak bungsu, merekapun menuruti. Hyun joong dan hyung jun sangat senang.

Di tengah tengah kebahagiaan itu,hyung jun pun menceritakan tentang jiyeon,semua hal yang dilakukanya bersama jiyeon,bahkan hyun jun pun membaritahukan bahwa jiyeon lah yang telah menolongnya dan membawanya ke rumahsakit. Ke dua orang tua hyung jun sangat ingin bertemu dan berterimakasih kepada jiyeon. Hyung jun berjanji akan mengajak jiyeon kke rumahnya.

Setelah 3hari di rumah sakit, hyung junpun berangkat sekolah.tapi kali ini dia berangkat siang, tidak sepagi seperti hari sebelumnya . hyung jun pertama kali mendatangi taman sekolah,tapi  dia tidak menemukan ji yeon. Dengan tergesa-gesa dia segera menuju ke kelasnya ji yeon dan bertanya pada salah satu siswi.

“apa kau melihat ji yeon?”  tanya hyung jun nampak panik.

“jiyeon siapa?” siswi itu balik bertanya dan langsung pergi gitu aja.

Jam istirahatpun tiba. Hyun jun dan young saeng teman sebangkunya pergi ke kantin. Hyung jun semakin gelisah karena tidak menemukan jiyeon. Hal itu membuat young saeng mengerutkan jidat karena heran melihat tingkah temanya. Young saengpun menyentuh jidat hyung jun.

“kau baik baik sajakan?atau masih sakit?” tanya young saeng.

“aku baik-baik saja!” jawab hyung jun dengan mengusir tangan young saeng.

“oh ya,aku sering mendengar kalo akhir-akhir ini kau sering berangkat pagi.dan tiap pagi kau sering duduk di bangku taman belakang kelas ya?” tanya young saeng.

“ne, waeyo?” hyung jun balik tanya.

“untuk apa?”

“ngobrol-ngobrol sama temanku!” jawab hyung jun santai.

“teman, nuguya?tapi banyak yang bilang kalo kau sendirian?”

“aku sama temanku! Namanya jiyeon, dia itu anak baru di kelas 3D!” jawab hyung jun ngotot.

“tapi di sekolah kita tidak ada anak baru,ok mungkin  ada,tapi bukan anak kelas 3D, mungkin di kelas lain!” young saeng menegaskan.

“aaah…bodo!dia itu jiyeon ,anak kelas 3D!” kata hyung jun kesal karena  tersinggung,diapun segara pergi.

Young saeng khawatirdengan keadaan hyung jun. Banyak teman-teman yang bilang ,kalau hyung jun itu jadi stres. Tiap pagi selalu ngomong sendiri di bangku taman. Dan juga tidak ada anak baru di kelas  3D yang bernama jiyeon.

Malam harinya hyung jun gelisah . seharian tidak bertemu dengan  jiyeon. Dan kegelisahan hyung jun pun terobati setelah melihat ji yeon tengah berdidri di depan rumahnya. Tanpa fikir panjangpun dia segera berlari keluar rumah untuk menghampiri jiyeon.

Hyung jun sudah sampai di hadapan jiyeon. Dia melihat wajah jiyeon yang pucat. Tanpa fikir panjang hyung jun pun langsung memeluk jiyeon.

“hari ini kau kemana saja?aku merindukanmu…apa kau tidak masuk sekolah?tapi kenapa  kau memakai seragam?kau darimana?apa kau punya masalah?ceritalah padaku,aku akn membantumu!!” tanya hyung jun dan masih memluk jiyeon.

Secara perlahan jiyeon melepas pelukan hyung jun.

“apa yang terjadi padamu?apa kau sakit?kenapa kau terlihat pucat?” hyung jun nampak khawatir.

“aku baik-baik saja..mianhaeyo aku tidak menemuimu di sekolah hari ini!” ujar jiyeon nampak sedih.

“jangan lakukan itu lagi ya,aku tidak mau jauh darimu,dan aku juga tidak mau kehilanganmu!”

“waeyo?”

“karena…” hyung jun pun diam sejenak,perlahan dia meraih kedua tangan ji yeon “mungkin ini terlalu cepat,tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri,aku terlalu cepat menyukaimu, aku menyayangimu!aku harap kau juga merasakan hal itu!”  sambungnya,dan kali ini hyung jun benar-benar srius.

“apa kau yakin?” jiyeon meragukan ucapan hyung jun.

“aku bersungguh-sungguh!” hyung jun meyakinkan.

“aku juga merasakn hal itu!aku juga tidak ingin meninggalkanmu!” jiyeon nampak sedih.

“kita akan selalu bersama!”

Dan lagi, hyung jun memeluk jiyeon dengan hangat.

Esoknya, hyung jun berangakt sekolah pahi sekali,berharap jiyeon masih menunggunya di bangku taman. Tapi ternyata kejadian kemarin terulang, dia tidak menemukan jiyeon. Hyung jun melihat ke dalam kelsa 3D,dan jiyeonpun tidak ada. Hyung jun bertambah gelisah.

Malam harinyapun, jiyeon tidak ada datang. Hyung jun menunggu di depan rumahnya sempai lewat tengah malam. Hal itu membuat hyun joong menjadi heran.

Hyu joong berjalan mendekati dongsaengnya,dengan tujuan mengajaknya untuk berbagi cerita, karena akhir-akhir ini dongsaengnya terlihat gelisah dan sering berdiri tidak jelas di depan rumah.

“apa yang kau lakukan disini?” tanya hyun joong saat berdiri disamping hyung jun.

“menunggu temanku!”

“siapa?”

“ji yeon!”

Hyun joong terperanjak kaget saat hyung jun menyebut nama jiyeon itu. Otaknya mulai berfikir. Dia terus diam sedangkan hyung jun terus bercerita tentang hal yang dialaminya,tapi sepertinya hyun joong  tetap beku dalam diamnya yang terus memikirkan sosok jiyeon.

Selama 3 hari ini hyung jun sangat gelisah,tidak dirumah tidak juga di sekolah. Dan di waktu yang sama pula, hyun joong mencari informasi ke teman-teman  hyung jun.  Hyun joong mendapat laporan yang sangat mengejutkan tentang tingkah dongsaengnya di sekolah. Hyung jun yang baru satu bulan pindah di sekolah itu sering ngomong sendiri di bangku taman. Semakin kuat kecurigaan hyun joong.

Suatu hari saat pulang sekolah, hyung jun memutuskan untuk menunggu  jiyeon di bangku taman sekolah. Dia menolak untuk di ajak pulang bareng oleh young saeng. Hari sudah hampir gelap,tapi hyung jun tetap setia menunggu jiyeon,karena dia yakin jiyeon akan datang. Hyung jun bangkit dari duduknya.

“jiyeon…kau dimana?tolong temui aku,aku tau kau disini!aku merindukanmu…jangan tinggalkan aku,aku mambutuhkanmu,aku mencintaimu!” hyung jun bicara sendiri,karena jiyeon tak jua datang.

“apa semua itu benar?” jiyeon  muncul secara tiba-tiba di belakang hyung jun,dan itu mengagetkan hyung jun.

“ne,aku serius!aku  mencintaimu jiyeon-ah, saranghae” Hyung jun memeluk jiyeon.

“hyung jun-ah mianhae, tapi aku harus pulang sekarang” Jiyeon melepas pelukan hyung jun. Jiyeon melangkah meninggalkan hyung jun. Tapi tangan hyung jun menahannya.

“ biar aku antar ne?” tawar hyung jun.

“aniyo, aku bisa pulang sendiri” tolak jiyeon.  ia lalu berjalan menjauhi hyung jun.

“ jeongmal saranghae jiyeon-ah” ucap hyung jun lagi.

‘mianhae hyung jun-ah, selamat tinggal. Saranghae nado saranghae hyung jun-ah’

jiyeon mulai menghilang dari pandangan hyung jun. Hyung jun ingin mengejar tapi kakinya terasa berat untuk di langkahkan. Hyung jun terjatuh dan tanpa ia sadarin air matanya pun menetes.

tak lama kemudian, hyun joong dan teman2 hyung jun seperti young saeng, kyu jong dan jung min datang menghampiri hyung jun.

“hyung” lirih hyung jun.

Hyun joong kemudian  menyuruh teman2 hyung jun untuk mengajaknya pulang. Hyung jun yang sedang tak bersemangat hanya menuruti apa kata hyungnya. Beberapa saat setelah kepergian hyung jun dan teman2nya, hyun joong tidak langsung pulang, ia berjalan menuju bangku yang sering dongsaengnya nduduki akhir2 ini.

“Jiyeon, apa kamu jiyeon dongsaeng kecilku?” gumam hyun joong pelan. Seketika angin bertiup semakin kencang, hyun joong menutup mata menikmati angin yang sedang ia rasakan. Perlahan ia membuka matanya dan samar2 ia melihat yeoja berpostur kecil dengan rambut panjang tergerai tengah tersenyum kearahnya. Hyun joong beranjak dari duduknya. Ia mendekat kearah yeoja itu tapi  langkah hyun joong terhenti karena yeoja itu menjauh.

“oppa, aku sekarang bukan jiyeon mu yang dulu” jiyeon tersenyum miris.

“arraseo, kita sudah berada di dunia yang berbeda dongsaeng kecil” hyun joong tersenyum kecil. Ia melanjutkan “ kenapa kau begitu tak adil? Menemui dongsaengku tapi tidak menemui hyungnya huh” goda hyun joong.  Ia berpura2 ngambek. Jiyeon yang melihatnya terkekeh.

“karena hyungnya jahat, jadi aku memilih menemui dongsaengnya” balas jiyeon.

“ya.. apa2an kau ini, aku lebih ganteng daripada si bayi itu” hyun joong pura2 marah.

“karena dongsaengnya baik dan aku menyukainya” jiyeon tersenyum singkat “Dan aku rasa sekarang aku menyakitinya oppa” senyum yang menghiasi  wajah jiyeon sekarang luntur.

“kau akan lebih menyakitinya kalau kamu seperti ini jiyeon-ah” balas hyun joong.

“maksud oppa ?”

“kamu sekarang hidup di dunia berbeda dengan hyung jun, dan itu mustahil kalo kalian…”

“ne, arraseo oppa” sela jiyeon sebelum hyun joong menyelesaikan kalimatnya.

“aku Cuma ingin menjadikan hyung jun teman ku saja selama aku berada disini. Tapi mulai sekarang, aku tidak akan menemui hyung jun lagi oppa. Waktuku di dunia sudah habis, dan sudah saatnya aku kembali diduniaku sendiri. Tapi bagaimana bisa aku pergi, kalo disetiap langhkahku ada yang menghalangi? Apa aku akan tenang kalo setiap hari ada yang menungguku disini?” jelas jiyeon panjang lebar. Hyun joong yang mendengarnya hanya mengangguk paham.

“aku akan bicara dengan hyung jun, sekarang  kamu bisa pergi dengan tenang anak kelas 3D yang cantik” hyun joong balik menggoda jiyeon.

“ah, mianhae oppa aku minjem nama kelasmu” jiyeon kembali terkekeh.

“mana uang sewanya” hyun joong menjulurkan tangan nya seperti meminta bayaran.

“akan aku bayar kalo kita ketemu lagi di sana oppa” tunjuk jiyeon kelangit. Hyun joong yang melihatnya hanya tersenyum.

“aku pergi dulu oppa, annyeong” pamit jiyeon. tanpa menunggu lama, jiyeon sudah hilang dari pandangan hyun joong.

‘Annyeong  dongsang kecil’ batin hyun joong .

***

sampai dirumah, hyun joonmg segera menuju kamar hyung jun. Dilihatnya hyung jun sedang berdiri didepan jendela kamarnya. Hyun joong berjalan menuju tempat tidur hyung jun.

“kamu menunggu jiyeon?” tanya hyun joong tiba2 dan sukses membuat hyung jun kaget.

“hyung, sejak kapan kamu disini?” tanya hyung jun.

“sini” hyun joong menepuk tempat disebelahnya. Hyung jun pun menurut.

“ada yang ingin aku sampaikan” sambung hyun joong lagi.

“apa?” tanya hyung jun penasaran.

“kamu tau siapa jiyeon ?” hyun joong balik bertanya.

“dia teman ku ana kelas 3D”

“anio, tidak ada jiyeon anak kelas 3D. Yang ada jiyeon anak kelas 1A yang telah meninggal 2 tahun yang lalu”

“apa maksud kamu hyung?” hyung jun semakin tidak mengerti apa yang dibicarakan hyungnya itu.

*flashback*

“oppa, nanti pulang bareng ya?”

“tapi oppa ada latihan basket, mungkin pulangnya agak sore.  Gimana?

“yah, padahal aku pengen ngajak oppa jalan2 ke mall. Aku tunggu di sini saja ya?”

“oke, dongsaeng kecilku”

setelah menunggu lebih dari 1 jam,  jiyeon merasa haus, dan dia memutuskan untuk pergi ke supermarket depan sekolahnya.

“ah, jiyeon mana sih?” hyun joong celingak celinguk mencari jiyeon.  ‘Ah, mungkin dia sudah pulang’ Batin hyun joong.

ketika hyun joong keluar dari gerbang sekolah, hyun melihat jiyeon melambai lambai tangan kearahnya.

“oppa, tunggu aku” teriak jiyeon, tanpa melihat kanan kiri, ia langsung berjalan menghampiri hyun joong. Dari arah kiri, melaju truk dengan kecepatan tinggi.

“Jiyeon aw…..” belum sempat hyun joong meneruskan ucapannya sesuatu terjadi.

#BRAKK

tubuh jiyeon terpental ke sisi jalan. hyun joong berlari menghampiri  jiyeon yang tergeletak berlumuran darah

*Flashback End*

Hyung jun sangat terkejut, kalau jiyeon yang selama ini bersamanya adalah arwah.

“JiYeon, hobaeku yang sangat manis. Sebenarnya dia anak yang periang. Tapi karena orangtuanya terlalu sibuk dengan pekerjaanya sehingga jiyeon merasa kesepian” jelas hyun joong. Tanpa terasa air mata hyun joong  mengalir.

setelah mengetahui yang sebenarnya hyung jun pun sering mengunjungi  bangku taman dimana dia dan Jiyeon sering bertemu. Hanya untuk mengatakan ‘Bogoshipo  Jiyeon-ah’ setelah itu hyung jun berlalu. Tanpa disadari oleh hyung jun, Jiyeon selalu menjawab ungkapan hati dari hyung jun ‘Nado bogoshipo hyung jun-ah’.

dan mulai saat itu jiyeon tidak pernah muncul di hadapan hyung jun.

END

[JunYeon] My Heart Is Always With You chapter 1

13 Jun

My Heart Is Always With You

Author : YeoJun a.k.a Desy

Cast :

kim hyung jun (ss501)

choi jiyeon

kim eunAh

cameo : kim kyu jong (ss501)

genre : romance,sad

rated : remaja 😀

length : 1 of 5

Disclaimer : cerita milik author, semua cast milik tuhan kecuali hyung jun. dia milik author. #digeplak

author buat cerita ini sedikit terinspirasi dari cerita persahabatan farel dan rahel di film Heart. tapi asli alurnya beda kok.. ini buatan author asli.

So, happy reading ^^

*

langit mendung tapi tidak ada satupun tetesan air yang turun. Dua orang anak kecil berumur 10 tahun berlarian kesana kemari untuk berebut bola. Yang sedang mendrible bola, seorang yeoja berambut panjang diikat seadanya dengan poni pagar yang rapi itu bernama choi jiyeon. Sedangkan namja yang berusaha merebut bola itu bernama kim hyung jun.

“ayo jun… rebut bolanya. Payah masa kalah sama yeoja. Huuu. . . . .” ejek jiyeon.

“hahaha aku kan sengaja ngalah,, kalo kamu kalah ntar nangis lagi” hyung jun membela diri.

“bilang aja gak bisa weee. . . .:p” jiyeon kembali meledek hyung jun dan segera memasukan bola ke ring.

Hoooppp! Bolanya Masuk!

“gimana? Hebat kan?” sombong jiyeon. Hyung jun hanya bisa menghela napas panjang. Belum sempat hyung jun membalas ejekan jiyeon, tiba tiba rintik air pelan pelan menembus tanah. Jiyeon segera beranjak dari tempat itu, tetapi hyung jun menghalanginya dengan menarik lengan jiyeon.

“mau kemana? Ayo main lagi” tantang hyung jun.

“ogah ah, gerimis juga. Licin tau” tolak jiyeon.

“gak bisa, kalo gak mau berarti ngaku kalah” ucap hyung jun memojokkan jiyeon.

“yak~ gak bisa gitu dong.. Ok,kita maen lagi”

hyung jun terus mendrible bola sambil mencari posisi untuk memasukkannya ke ring. Tapi jiyeon berhasil merebut bola dan sekarang gilirannya untuk mendribl bola kearah ring. Diam diam hyung jun berlari menghampiri jiyeon dan mencium pipinya. Jelas perlakuan itu membuat jiyeon kaget. Untuk memanfaatkan kesempatan yang ada, hyung jun mengambil alih bola basket. Tanpa basa basi, hyung jun memasukkan bola ke ring dan akhirnya bolanya masuk.

“yey. . . . .” teriak hyung jun

“eh curang ya” jiyeon nampak kesal dan memanyunkan bibirnya.

“ah~ jangan marah” hyung jun mencubit ke2 pipi jiyeon. “ayo kita pulang, hujannya makin deras ntar kamu sakit lagi” hyung jun menarik tangan jiyeon.

Merekapun beranjak meninggalkan tempat itu.

___–=501=–___

Sepuluh tahun telah berlalu,tidak banyak perubahan dari hyung jun kecil. Hanya saja sekarang namja itu terlihat dewasa. Hyung jun tidak banyak berubah. Dia masih bersahabat dengan jiyeon dan dia juga masih tetep bermain basket bersama jiyeon. Dia juga masih suka membaca mahwa. Itu sebabnya, kenapa pagi ini hyung jun pergi menyusuri deretan kios penjual mahwa. Ia mencari mahwa favoritnya. “kura kura Ninja” Saat melihat mahwa yang berjudul tersebut, hyung jun antusias untuk mengambilnya. Tak disangka ternyata ada orang yang tertarik dengan mahwa tersebut dan ingin mengambilnya.

“eh. . . Ini aku duluat yang liat” hyung jun menarik mahwa dari tangan yeoja tadi.

“tapi aku duluan yang megang” yeoja tadi tak mau kalah dan balik menarik mahwa dari tangan hyung jun.

“gak bisa,ini aku duluan yang melihat. Aku ingin membelinya” hyung jun menangkap tangan yeoja tadi dengan tangan kanannya.

‘0m0~ lembut sekali tangannya. BTW ternyata dia manis juga kalo di liat dari dekat seperti ini’

karena merasa diperhatikan, yeoja tadi melepaskan tangannya dari mahwa tersebut. Ia pun mencoba mengalihkan perhatian hyung jun terhadap dia.

“mmm. . .yaudah dech, aku ngalah. Itu buat kamu aja”.

“owh bagus deh. Oh ya gimana kalo sebagai gantinya aku bantu cari mahwa yang lain, yaa paling gak yang mirip mirip ini lah. Ya?” tawar hyung jun.

“anio, tidak usah. Aku bisa cari sendiri kok”.

“udahlah gak apa apa. Kenalkan,naneun kim hyung jun” hyung jun mengulurkan tangan ke arah yeoja tadi. “siapa namamu?” lanjut hyung jun.

“naneun kim eunAh” EunAh menjabat tangan hyung jun.

‘kenapa hatiku deg degan kayak gini ya’ batin hyung jun n EunAh bersamaan.

“bangapta EunAh~” hyung jun menunjukkan evil smilenya.

“ne,nado bangapta hyung jun-ah” balas EunAh.

Setelah sekian lama hyung jun & EunAh berkeliling toko mahwa,akhirnya mereka pun mendapatkan mahwa yang diinginkan. EunAh segera berpamitan kepada hyung jun untuk pulang.

“hyung jun-ah, aku pamit pulang. Annyeong” EunAh membungkuk dan mulai beranjak pergi.

“tunggu!” cegah hyung jun.

“waeyo? Ini sudah hampir sore, aku harus segera pulang” jawab EunAh dengan nada tergesa gesa.

“boleh minta no. Handphone kamu gak?”

“hah, Mmm. . . Buat apa?”

“buat sms kamu lah. Hehehe”

” yayaya ini no handphone aku.”

“jeongmal? Ne,ne aku catat” sebuah senyuman menggembung dibibir hyung jun.

‘Dasar namja aneh, rasain aku kerjain hihihi’

__–==501==–__

Di hari minggu pagi yang cerah ini, jiyeon sedang asyik menyiram bunga di halaman rumahnya.

” jiyeon ahjuma. . . .hihihi” terdengar teriakan seseorang yang entah dari mana asalnya. Jiyeon menoleh kebelakang,tapi dia tidak menemukan seseorang sama sekali. Ketika dia melanjutkan aktifitasnya menyiram bunga,seseorang mengagetkanya dengan menepuk bahunya.

“jiyeon ahjuma”

” eh copot, monyong muka lu” otomatis jiyeon membalikan badannya dan al hasil selang air yang digunakan untuk menyiram air, tanpa sengaja menyemprot muka dan seluruh badan hyung jun.

“kyaa. . . . .hentikan, apa2an ini” teriak hyung jun sambil mundur menepis cipratan air yang mengenai tubuhnya.

“sorry sorry. Hahaha” jawab jiyeon sambil nyengir kuda.

” aissh~ basah deh. Dasar tupai” ejek hyung jun

“haha mian deh,abis kamu ngagetin sih,pake manggil2 ahjuma lagi. Huh! Eh eh apa kamu bilang? Tupai? Maksudnya apa nih” jiyeon siap2 meninju hyung jun.

“bener kan tupai suka loncat sana sini seenak jidap :p”

“owh gitu. .bagus ya. Bener2 nih kura kura gila.” jiyeon marah. Tapi dia tidak mengejar hyung jun seperti biasanya, dia memilih untuk diam. Melihat jiyeon diam kayak gitu, hyung jun merasa bersalah.

‘apa aku keterlaluan?’

“em,,tupai. Eh jiyeon kamu marah ya? Aku tadi kan cuma bercanda” hyung jun menunjukan wajah innocentnya.

“. . . . .”

“yah kok gitu sih. Maafin aku ya? Jiyeon sayang. . .” rayu hyung jun.

“ada syaratnya” jawab jiyeon pura2 ketus.

“apa? Eskrim? Yah dasar” hyung jun menonyor kepala jiyeon pelan.

“hehehe” jiyeon menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal.

“yaudah deh kajja. . .kita pergi” ujar hyung jun semangat.

__

Siang itu,disebuah cafe mall, EunAh duduk sendirian. Tampak ia sedang menunggu seseorang.

“EunAh. . . .” sapa seorang namja ganteng yang berdiri disamping tempat duduk EunAh.

“oppa,, kenapa lama sekali datengnya. Mending tadi aku langsung jemput oppa dibandara”

“yah. . . .oppanya datang bukannya dipeluk malah diomelin. Yaudah aku pergi lagi ah” goda namja tadi.

“oppa. . .” EunAh menarik tangan oppanya dan segera memeluknya. “bogoshipo oppa” tambah EunAh.

“ne, nado bogoshipoyo nae dongsaeng”.

Setelah beberapa saat keduanya saling melepas rindu,merekapun memutuskan untuk pulang, tapi sebelumnya EunAh yang notabene maniak game,dia mengajak oppanya untuk bermain game di mall itu.

“yak. . . Kura kura kamu ngapain dari tadi sibuk mulu ama handphone”

“a. . .anio . . Ini teman aku sms. Hehe”

“Dasar aneh” gerutu jiyeon sambil makan es krim yang tadi baru dibeli bersama hyung jun.

“tupai, . .kamu pernah ngerasain suka sama seseorang gak?” tanya hyung jun. Jiyeon berfikir sejenak. “sampai saat ini belum. Waeyo? Kamu jatuh cinta ya” ledek jiyeon.

“ah enggak sapa bilang wee . . . .:p. BTW tupai sepertimu mana mungkin suka sama cowok. Yang ada tiap cowok ngedeketin kamu, malahan kabur hahaha” tawa hyung jun meledek. Sampai sampai semua orang yang ada dimall memperhatikan mereka. Karena malu, jiyeon menyumpal mulut hyung jun menggunakan es krimnya.

“diem bodoh. . .” gerutu jiyeon dengan suara tertahan. Hyung jun berontak.

“heh tupai, gila kamu ya, nyumpel mulutku pake es krim”

“abis kamu gak bisa diem sih. Malu tauk diliatin banyak orang”

“bukan itu masalahnya,tapi kenapa nyumpelnya pake es krim mu. . .”

“0m0~ tidak tidak, berarti kita. . .” jiyeon memegang kepalanya shock.

“heh” hyung jun menggetok kepala jiyeon.

“gak usah mikir yang mabem macem. Sini itu es krimnya buat aku” hyung jun mengambil es krim dari tangan jiyeon. Sedangkan jiyeon masih bengong ditempat memikirkan hal yang baru saja terjadi dengannya.

secara tidak langsung,aku telah berciuman dengan hyung jun. Teman kecilku’

jiyeon menggeleng2kan kepalanya.

“tupai,kenapa bengong. Kamu masih mikirin yang tadi? Aissh~ dasar, kajja kita pulang” hyung jun menarik tangan jiyeon.Baru berjalan beberapa langkah dari tempat mereka membeli eskrim, hyung jun melihat seseorang sedang bermain di arena permainan yang tak jauh dari tempat ia berdiri sekarang.

“tunggu” hyung jun menghalangi langkah jiyeon tanpa mengalihkan pandangannya dari seseorang tersebut.

“benar. . . .dia benar. . . ” tanpa pikir panjang hyung jun menghampiri seseorang itu dan meninggalkan jiyeon seorang diri.

Tbc

gimana? Gimana? FF nya bagus? Biasa aja ato membosankan?

Sengaja nih part 1 aku bikin ceritanya datar2 aja.

Ntar deh part 2 insyaallah konflik udah mulai keliatan.

Bagi yang aku tag ato gak sengaja baca FF ku ini.

Dimohon meninggalkan jejaknya ^^ *bow*